Tentang perempuan; Theo.
ketika aku kecil, ibu berkata perempuan adalah bunga. ia berkata demikian sambil memandikan aku dan mengusap kemaluanku perlahan, dengan lembut
"ini adalah bungamu, suatu ketika, ia akan mekar, merambatkan akar-akarnya seperti belantara. lelaki yang memasukinya hanya mereka yang memiliki kunci dan mau menyesatkan diri"
demikianlah aku tumbuh sebagai rimba dan rahasia, misteri dan satu semesta berisi semua yang mungkin dan tidak mungkin, yang terpelihara hingga satu musim meranumkan pala dan menebar aromanya ke mana-mana
ketika dewasa, ayah katakan bahwa perempuan seperti bangunan rumah, ia memiliki fondasi dan ruang-ruang bawah tanah, pintu, jendela, dapur, dan kamar mandi
"jika salah satu bagian-bagian dari tubuhmu berkelana, mereka harus tetap pulang. jika salah satu dari bagian tubuhmu menghilang, artinya kau menaruh kuncimu sembarangan"
ayah berkata masih sambil mengusapku di kepala.
lalu pada suatu malam yang menyala, aku bertemu burung hitam berkepala biru, ia berkata:
"perempuan adalah kepala. kepala-kepala mereka terbuat dari baja. dan hati mereka adalah embun tengah hari, menggantung-gantung di antara dedahan, gampang lepas."
maka aku menggantungkan kunci rumahku pada satu tangkai tersembunyi dari cinta yang bertumbuh dalam jiwaku dan memagarinya dengan api dari kata-kata ibu dan ayah yang menyala di kepalaku
"biarlah ada api dalam cintamu!", kata ayah, "dengannya engkau akan membakar kepalsuan di dalam dan di luar dirimu"
perempuan menjadi satu kehidupan dengan dua matahari dan tiga rembulan; hal-hal yang menjadikannya paling indah dan paling panas di antara semua cahaya.
Comments
Post a Comment