Poemsia by Lang Leav.




Mengenali puisi-puisi Lang Leav sekitar tahun 2012, waktu tu dia baru nak 'up' dan tak ramai lagi yang kenal nama Lang Leav kecuali yang aktif Tumblr. Saya ingat lagi nama akaun Tumblr dia dulu, The Girl Who Cries Wolf. Kemudian tahun 2013 barulah terbit buku puisi pertama dia yang self-published, Love & Misadventure hinggalah mengangkat nama Lang Leav juga mencetuskan fenomena tulis puisi-puisi pendek. Biasanya orang sebut insta poets/instagram poetry tapi lepas baca novel ni, saya baru tahu  ada term yang lebih tepat untuk budaya tulis puisi-puisi pendek ni, it's call pop poetry; puisi-puisi pendek kontemporari. 

Buku ni merupakan  novel kedua Lang Leav selepas Sad Girl yang terbit tahun 2017.  Dan seperti novel Sad Girl, I don't put a high expectation. Satu, sebab cover buku ni tak cantik (for me). Kedua, saya dah kurang minat dengan genre Young Adult dan kehidupan anak-anak remaja sebenarnya (tanda-tanda penuaan mungkin 😅). Tapi ternyata buku ni is not so bad, I  enjoy reading it!




Poemsia

"Ever since Mena's massive success, everyone is jumping on the bandwagon and flocking to Instagram to share their poems. I'm just one of many hopeful poets." - Verity.
Jess dan Verity adalah sahabat baik sejak zaman kanak-kanak. Mereka sangat menyukai Mena Rhodes, seorang bintang puisi terbaru. Bagi Verity, Mena menjadi idola besar buatnya sebab dia juga berimpian menjadi seorang penyair yang berjaya suatu hari nanti. Dewasa tanpa ibu dan ayah, Verity dibesarkan oleh datuknya, Pop yang mengusahakan sebuah  kedai buku yang menjual buku-buku antik. Suatu hari, Verity yang sangat mencintai buku dan kata-kata  menemukan sebuah buku puisi lama dan dia terinspirasi oleh salah satu puisi dalam buku tersebut. Dan seperti hal tipikal yang akan dilakukan oleh para pencinta buku bila jumpa quote menarik,  dia pun gambar puisi tersebut lalu menyiarkannya di Instagram bersama dengan karya-karya puisi yang ditulisnya sendiri. Walaupun dia menandakan gambar itu dengan "bukan milik saya", puisi tersebut tersebar luas di internet dalam masa yang singkat sehingga Verity menjadi terkenal dengan puisi yang bukan dituliskan olehnya. Berkat kesilapan tersebut, namanya semakin terkenal dan ramai orang menyukai puisi-puisinya. 


Antara hal yang menarik dalam novel ni;

  • Penulisan Lang Leav dalam novel ni lebih baik berbanding novel Sad Girl sebelum ni. Tak banyak penceritaan, lebih banyak dialog antara karakter. Dialog yang digunakan tu terasa sangat membumi, tak 'deep' sangat, hanya dialog-dialog ringan seperti perbualan sehari-hari. Bagi saya novel ni lebih santai penceritaannya dan saya suka lawak-lawak jenaka simple yang diselitkan dalam perbualan-perbualan antara watak. Tak terasa 'dibuat-buat.'
  • Sebagai penyair yang popular menerusi media sosial, Lang Leav sangat berpengalaman menuliskan tentang dunia pop poetry. Ada banyak hal yang bagi saya sangat realistik,  mungkin juga ia ditulis berdasarkan pengalaman-pengalaman Lang Leav sendiri. Kuasa viral, influencer dan self-publishing ada disebutkan. Dan yang paling menarik bagi saya ialah tentang  three types of haters yang biasanya wujud di dunia maya; the Psyeudo Intellectuals, the Fake Haters dan the Hate Readers. Ketiga-tiganya dijelaskan dengan padu dalam novel ni.


Antara pengajaran yang dapat diambil dari novel ini;

  • Having even just one close friend is better than having ten who don't really 'get' you.  Persahabatan Jess dan Verity dalam novel ni sangat menginspirasi. Orang kata, when women support each other, incredible things happen. Jess selalu percaya bahawa Verity satu hari nanti akan menjadi penyair yang berjaya, she's always support her, bukan hanya sebagai sahabat yang selalu ada di sisinya bahkan menjadi orang yang memulakan perjalanan kariernya sebagai penyair yang berbakat. Publish buku puisinya sebagai hadiah ulang tahun, set up acara Poetry in the Park, illegally, semata-mata membantu Verity memiliki keyakinan diri untuk mengejar impiannya. Jess benar-benar sahabat yang baik, tak pernah cemburu dan insecure dengan bakat dan kejayaan sahabatnya. She reminds me of my bestfriend, Ichi. (hey, I know you read this. 🙈)
  • "If you have work that is worth stealing, that just proves how talented you really are." Jangan pernah takut untuk berkongsi idea, tulisan, karya seni atau apa-apa saja  bakat yang dimiliki. Sekalipun kalau orang lain 'guna', 'ambil',  'curi' idea atau karya yang kita hasilkan, "so what, you'll just keep writing/making better stuff," kata Jess. It means your work is worth stealing. Sebab orang takkan guna/ambil atau curi sesuatu tu kalau level cap ayam. 😜
  • Don't go thinking other people's life is perfect just because of what they post. Nobody posts their failure on social media. Kadang kita mudah sangat tertipu dengan kehidupan orang-orang di media sosial. Kadang kita terlalu mengidolakan para influencer, kita nak kehidupan seperti mereka. Kadang kita terlalu fanatik dengan idol dan artis. Hakikatnya, kita tak pernah pun mengenali mereka di dunia nyata. Sewaktu Verity bertemu penyair idolanya, Mena Rhodes, saya teringat dengan salah satu scene Lola (Lindsay Lohan) bertemu dengan vokalis band kesukaannya, Sidarthur dalam filem Confession of a Teenage Drama Queen. She's quite disappointed bila dapat tahu yang artis pujaannya selama ni seorang alcoholic. "Mena is just like that breakfast place Pony - all surface and nothing much underneath." 


Ada banyak lagi sebenarnya yang saya kongsikan tentang novel ni, tapi risau pula kalau ter'spoil' lebih banyak nanti. 😄Here's some of my favourite quotes.





"The only thing that worse than saying goodbye, is not getting the chance to say it." - ms. 267




Comments

  1. So sweeeeeet ��

    ReplyDelete
  2. sampai sekarang tak berpeluang nak ada collection dari Lang Leav lagi :( Excited to see this!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Antara karya puisi dan novel, saya lebih prefer baca novel dia. Saya tak pernah beli buku-buku puisi dia kecuali Love Looks Pretty on You. :)

      Delete

Post a Comment